Kamis, 24 September 2009

Array of object

Array of object hampir sama dengan array of struct, yaitu sebuah array yang data elemennya berupa object-object

ilustrasi gambar :




Contoh program :

#include
using namespace std;

class MyClass

{

int i;
public :
void setInt ( int j )

{

i=j;

}

int getInt ()

{

return i;

}

};

int main ()

{

MyClass myObject [ 3 ] ;
int i;
for ( i= 0 ; i<3;i++)
myObject [ i ] .setInt ( i+ 1 ) ;
for ( i= 0 ; i<3;
i++ )
cout <<
myObject [ i ] .getInt () << "\n" ;
return 0 ;

}

Polymorphism

Poly berarti banyak dan morph berarti bentuk, jadi polymorphism dapat berarti dapat menggunakan banyak bentuk tanpa harus mengacu details yang sama. Sebagai contoh ketika sebuah perusahaan telepon/provider telepon mengirimkan sinyal ke anda (dering telepon), mereka tidak tahu telepon apa yang anda gunakan, bisa model lama dengan dering kuno, bisa HP dengan dengan dering music mp3, TV Phone, PDA Phone dll. Yang provider tahu bahwa masing-masing telepon mempunyai ‘base type’ telepon dan mempunyai method untuk berdering. Ketika provider mengirim sinyal mereka hanya berharap bahwa telepon akan berdering tidak peduli teleponnya, nah provider telepon memperlakukan telepon anda secara polymorphism

Anda dapat mengimplementasikan polymorphism dengan dua cara yaitu :

· Membuat virtual method pada base class (class induk)

· Membuat class turunan yang mempunyai method dengan keyword override yang mengganti isi dari method dengan keyword virtual yang ada pada base class-nya


Contoh program :
 
#include 
#include 
#include 
class Foo
{
    public:
        Foo(std::string x) : someString(x) { std::cout <<>
               std::endl; }
        Foo(double x) : someDouble(x) { std::cout <<>
               std::endl; }
        Foo(float x) : someFloat(x) { std::cout <<>
               std::endl; }
        Foo(bool x) : someBool(x) { std::cout <<>
        Foo(int x) : someInt(x) { std::cout <<>
        ~Foo() { }
 
    private:
        std::string someString;
        double someDouble;
        float someFloat;
        bool someBool;
        int someInt;
};


int main()
{
        std::vector* my_foo;
        my_foo = new std::vector;
        my_foo->push_back(new Foo(static_cast
               ("SomeString")));
        my_foo->push_back(new Foo(102.352));
        my_foo->push_back(new Foo(1.7));
        my_foo->push_back(new Foo(true));
        my_foo->push_back(new Foo(25));
        
        for(unsigned int i = 0; i <>size(); ++i)
               
        delete my_foo;
        return(EXIT_SUCCESS);
}

Selasa, 01 September 2009

Memahami Konsep OOP dengan C++

Pembahasan Kelas Dalam C++

1.1 Pendahuluan

Tulisan ini merupakan pengenalan kepada pemrograman berorientasi objek (Object-oriented

Programming, selanjutnya disebut OOP) dengan menggunakan ANSI C++. Disarankan agar Anda

menguasai dasar-dasar pemrograman struktural terlebih dahulu dengan menggunakan salah satu

bahasa pemrograman, baik C, Pascal, Basic atau yang lainnya. Sedikit sejarah tentang C++, C++

diciptakan oleh Bjarne Stroustrup di laboratorium Bell pada awal tahun 80-an, sebagai

pengembangan dari bahasa C dan Simula. Saat ini, C++ merupakan salah satu bahasa yang paling

populer untuk pengembangan software berbasis OOP. Tulisan ini memperkenalkan paradigma

pemrograman berorientasi objek dengan menggunakan C++.

1.2 Bagaimana Konsep OOP?

Konsep utama pemrograman berorientasi objek yaitu melakukan permodelan objek dari kehidupan

nyata ke dalam tipe data abstrak. Jelasnya, pemrograman berorientasi objek merupakan konsep

pemrograman untuk memodelkan objek yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan konsep

seperti ini membawa perubahan yang mendasar dalam konsep pemrograman terstruktur. Perubahan

dramatis dalam konsep dasar disebut paradigma, maka jangan heran bila banyak orang yang

menyebut “paradigma OOP” karena memang OOP membawa konsep yang sama sekali berbeda dengan bahasa pemrograman generasi sebelumnya (bahasa pemrograman terstruktur). Setiap objek

dalam kehidupan nyata dapat kita pandang sebagai kelas, misalnya kelas Hewan, kelas Manusia,

kelas Mobil. Sedangkan objek dari kelas tersebut misalnya sapi dan ayam untuk kelas Hewan, Budi

dan Tono untuk kelas Manusia serta Toyota dan VW untuk kelas Mobil. Dengan OOP, kita dapat

mengimplementasikan objekt data yang tidak hanya memiliki ciri khas (attribut), melainkan juga

memiliki metode untuk memanipulasi attribut tersebut. Singkatnya, OOP memiliki keunggulan dari

konsep pemrograman terstruktur, selain itu juga memiliki kemampuan untuk mengimplementasikan

objek dalam kehidupan nyata.

1.3 Struktur Kelas

Sebagai langkah pertama dalam OOP akan kita bahas pendefinisian kelas di C++. Dalam bagian 1.2

penulis telah mencontohkan beberapa kelas yang lazim kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Mari

kita amati contoh lain dari kehidupan kita, dengan mendeklarasikan sebuah kelas bernama

BilanganRasional :

class BilanganRasional

{

public :

void assign (int,int);

void cetak();

private :

int pembilang, penyebut;

};

Perhatikan contoh di atas. Untuk mendefinisikan sebuah kelas, dipakai kata kunci class, diikuti

dengan pendeklarasian nama kelas tersebut. Fungsi assign() dan cetak() disebut member function

(member fungsi). Sedangkan variabel pembilang dan penyebut disebut member data (member data

atau member variabel). Disebut member karena kesemuanya merupakan anggota dari kelas

BilanganRasional.

Perhatikan kata kunci Public dan Private. Member functions pada contoh di atas dideklarasikan

sebagai fungsi global, sedangkan member data dideklarasikan sebagai lokal. Perbedaannya, member

global dapat diakses dari luar kelas, sedangkan member lokal hanya dapat diakses dari kelas itu

sendiri.

Sekarang, dimana kita telah menciptakan kelas Bilangan Rasional, kita dapat mendeklarasikan

sebuah objek dari kelas BilanganRasional sebagai berikut :

BilanganRasional objekBilangan;

Perhatikan bahwa disini objekBilangan merupakan nama dari objek tersebut, dan BilanganRasional

merupakan nama kelas yang ingin kita buat objeknya. Proses pembuatan sebuah objek biasa disebut

penginstansian (bukan penginstalasian), dan sebuah objek disebut instans (instance) dari sebuah

kelas.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan listing selengkapnya :

class BilanganRasional

{

public :

void assign (int,int);

void cetak();

private :

int pembilang, penyebut;

};

void main()

{

//mendeklarasikan objekBilangan seperti telah dibahas di atas

BilanganRasional objekBilangan;

// member fungsi assign() dipanggil.

objekBilangan.assign (22,7);

// member fungsi cetak() dipanggil.

ObjekBilangan.cetak();

}

void BilanganRasional::assign(int pemb, int peny)

{

pembilang = pemb;

penyebut = peny;

}

void BilanganRasional::cetak()

{

cout<

}

Perhatikan blok main(). Sekarang Anda sudah mempunyai sebuah objek bernama objekBilangan dari

kelas BilanganRasional. Seperti Anda lihat, pendeklarasian sebuah objek sama seperti

mendeklarasikan sebuah variabel. Atau dengan kata lain objekBilangan adalah sebuah objek dengan

tipe BilanganRasional. Sekarang, bagaimana memanggil fungsi dari sebuah objek? Hal ini dapat

dicapai dengan menghubungkan nama objek dan fungsi yang ingin dipanggil dengan operator tanda

titik (.). Sehingga untuk memanggil fungsi assign(), dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

objekBilangan.assign(22,7);

Nilai 22 dan 7 merupakan parameter yang diterima oleh fungsi assign(). Di dalam fungsi tersebut,

nilai 22 diinisialisasikan ke dalam member data pembilang, dan nilai 7 diinisialisasikan ke dalam

member data penyebut. Sehingga bila fungsi cetak() dipanggil, maka akan diperoleh hasil sebagai

berikut :

22 / 7

Sebagai tambahan perhatikan ilustrasi di bawah ini :



Gambar di atas merupakan ilustrasi dari objek objekBilangan dengan 2 member data, yakni

pembilang dan penyebut.

Perhatikan juga bahwa semua pendeklarasian fungsi, baik fungsi assign() maupun fungsi cetak()

didahului dengan penanda BilanganRasional:: . Hal ini untuk menunjukkan kepada compiler agar

compiler tidak “bingung”, untuk kelas mana fungsi tersebut dideklarasikan, karena di C++ biasanya

sebuah fungsi diletakkan di file yang terpisah.

1.4 Konstruktor

Sebelumnya kita telah menggunakan member fungsi assign() untuk memasukkan nilai ke dalam

member variabel pembilang dan penyebut. Sebuah konstruktor melakukan tugas yang sama dengan

fungsi assign(), sehingga Anda tidak perlu repot-repot memanggil fungsi assign() untuk setiap objek

yang Anda deklarasikan. Sebuah konstruktor harus mempunyai nama yang sama dengan kelas

dimana konstruktor tersebut berada, dan dideklarasikan tanpa return value (nilai balik), juga tanpa

kata kunci void. Mari kita kembangkan kelas BilanganRasional yang telah kita bahas sebagai

berikut :

class BilanganRasional

{

public :

//KONSTRUKTOR BilanganRasional

BilanganRasional(int pemb, int peny)

{

pembilang = pemb;

penyebut = peny;

}

private :

int pembilang, penyebut;

};

Bandingkan struktur konstruktor dengan fungsi assign() yang telah kita bahas sebelumnya.

Konstruktor BilanganRasional melakukan tugas yang sama dengan member fungsi assign().

Bedanya hanya terletak pada pemanggilan fungsi dan konstruktor tersebut. Jika fungsi assign() harus

kita panggil dengan didahului oleh pendeklarasian sebuah objek, kemudian fungsi dari objek

tersebut dipanggil dengan operator titik disertai nilai yang ingin kita input, misal

BilanganRasional x;

x.assign(22,7);

maka konstruktor cukup dipanggil sebagai berikut :

BilanganRasional x(22,7);

Kedua varian tersebut melakukan hal yang sama, yakni menginitialisasikan nilai 22 ke member

variabel pembilang, dan nilai 7 ke variabel penyebut.

1.5 Konstruktor Dengan Initialization Lists

Penulisan konstruktor dengan daftar initialisasi (initialization lists) merupakan fasilitas yang

disediakan oleh C++ untuk menyederhanakan struktur konstruktor. Ini berarti, contoh konstruktor di

atas dapat pula ditulis sebagai berikut :

class BilanganRasional

{

public :

BilanganRasional(int pemb, int peny) : pembilang(pemb), penyebut(peny) { }

private :

int pembilang, penyebut;

};

Contoh di atas menghasilkan fungsi yang sama dengan konstruktor yang kita bahas sebelumnya.

1.6 CopyConstructor

Sampai sejauh ini kita telah mempelajari bagaimana struktur sebuah konstruktor serta bagaimana

membuat objek dari konstruktor yang telah didefinisikan. Akan tetapi, coba bayangkan apabila Anda

telah mempunyai sebuah objek x, dan kemudian Anda menginginkan membuat sebuah objek y yang

memiliki nilai member data dan member fungsi yang sama. Tentu saja Anda dapat mendeklarasikan

objek baru dengan memanggil konstruktor yang sama sebanyak 2 kali :

BilanganRasional x(22,7);

BilanganRasional y(22,7);

Perintah di atas mendeklarasikan 2 objek, yakni x dan y yang masing-masing memiliki nilai 22 pada

member variabel pembilang dan 7 pada member variabel penyebut. Akan tetapi, Anda dapat juga

mempersingkat kode diatas dengan perintah berikut :

BilanganRasional x(22,7);

BilanganRasional y(x);

Berikut listing contoh untuk Copy Constructor :

class BilanganRasional

{

public :

BilanganRasional(int pemb, int peny) : pembilang(pemb), penyebut(peny) { }

//CopyConstructor terdapat disini

BilanganRasional(const BilanganRasional& br) : pembilang(br.pembilang), penyebut(br.penyebut) { }

private :

int pembilang, penyebut;

};

void main()

{

BilanganRasional x(22,7);

BilanganRasional y(x);

}

Deklarasi CopyConstructor otomatis dipanggil ketika Anda mengkopi objek x ke objek y. Perhatikan

bahwa x menjadi parameter ketika kita mendeklarasikan objek y.

1.6 Destruktor

Jika kita mendeklarasikan konstruktor untuk membuat sebuah objek, maka kita juga harus

mendeklarasikan sebuah destruktor untuk menghapus sebuah objek. Setiap kelas mempunyai tepat

satu destruktor. Jika Anda tidak mendeklarasikan sebuah destruktor dalam sebuah kelas, maka

destruktor otomatis akan diciptakan sendiri oleh compiler C++. Destruktor dapat kita definisikan

sendiri dengan simbol ~. Disarankan untuk mendefinisikan sendiri destruktor walaupun secara

otomatis compiler C++ akan mendeklarasikan sebuah destruktor pada saat program Anda dicompile,

tetapi dengan mendefinisikan sendiri sebuah destruktor maka Anda mempunyai kontrol penuh

terhadap apa yang dilakukan destruktor dari kelas Anda. Perhatikan listing di bawah :

class BilanganRasional

{

public :

BilanganRasional() {cout <<"Konstruktor dipanggil\n";}

//Destruktor dari kelas BilanganRasional

~BilanganRasional() {cout <<"Destruktor dipanggil\n";}

private :

int pembilang, penyebut;

};

void main()

{

BilanganRasional x;

cout<<"Disini main program\n" ;

}

Listing di atas akan menghasilkan output sebagai berikut :

Konstruktor dipanggil

Disini main program

Destruktor dipanggil

Dari contoh di atas dilihat bahwa konstruktor dipanggil ketika objek x dibuat. Sedangkan destruktor

secara otomatis dipanggil oleh compiler ketika objek x meninggalkan blok main(). Hal ini sesuai

dengan kaidah kelokalan objek di C++.

1.7 Ringkasan

Pada bab ini Anda telah mengetahui konsep OOP, mengapa OOP disebut paradigma serta apa

bedanya konsep pemrograman berorientasi objek dengan konsep pemrograman terstruktur. Anda

juga telah belajar mendefinisikan sebuah kelas, mendefinisikan member fungsi dan member data

serta struktur konstruktor dan destruktor dari sebuah kelas. C++ juga menyediakan fasilitas jika

Anda ingin membuat duplikat sebuah objek, yaitu menggunakan fasilitas CopyConstructor. Selain

itu Anda juga telah belajar mendeklarasikan sebuah konstruktor dengan Initialization Lists, sehingga

pendeklarasian konstruktor Anda menjadi lebih efisien.